Peringatan
Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2016 dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-71 dengan tema
“Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan”. HUT PGRI ke-71 dan HGN Tahun 2016.
Cikal
bakal bersatunya guru-guru
Pada masa Pemerintah Jepang banyak organisasi yang ditutup
termasuk PGI. Barulah setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, PGI
kembali menggeliat. Kongres Guru Indonesia digelar pada 24–25 November 1945 di
Surakarta. Para peserta kongres sepakat menghapuskan semua organisasi dan
kelompok guru berlatar belakang perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan,
lingkungan daerah, politik, agama, dan suku.
Inilah cikal
bakal bersatunya guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang,
dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Saat itu, Mereka
akhirnya meresmikan kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25
November 1945 dengan tiga tujuan utama, yakni:
1. Mempertahankan
dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2.
Mempertinggi tingkat pendidikan dan
pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
3.
Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khusus.
Untuk memberikan
penghargaan terhadap perjuangan guru setiap tanggal 25 November diperingati
sebagai Hari Guru Nasional. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden.
PGRI Kabupaten Bengkayang juga Peringatan HUT ke-71 PGRI dan Hari Guru Nasional
Tahun 2016 bertemakan “Membangkitkan Kesadaran Kolektif Guru dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan HUT
ke-71 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2016, di Kabupaten Bengkayang berbagai
kegiatan dilakukan, antara lain, Jalan Santai dan Upacara Bendera yang
dilaksanakan di Kecamatan Lumar. Secara khusus Guru-guru SMP Shalom Bengkayang
juga turut berpartisipasi memperingati HUT RI ke-71.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar